Selasa, 16 Juli 2013

Balinese Architecture on Prehistoric Era

People always moved from one place to another for subsistence. They did not build their houses. Then they tried to settle down for survival during which they build simple new  living quarters. The building has no floor and was not a permanent place. The example of Balinese architecture of this kind can still be found in the form of construction for payers purposes
#. Menhir ( stone columns ) in the village of Sembiran
#. Dolmen ( resembling a table ) in the village of Cempaga and Tigawasa
Other tools that were made from stones are coffins commonly known as sarcophagus found in the area of Tegallalang and Taro.


人々は常に生存のためにある場所から別の場所に移動しました。彼らは家を建てていませんでした。その後、彼らは簡単に新しい宿舎を建設する間存続のために落ち着くことを試みた。建物は床がなく、恒久的な場所ではなかった。この種のバリのアーキテクチャの例は依然として納税者のために、構造の形で見つけることができます
#。 センビラン村のメンヒル(石柱)
#。 チェンパガとチガワサ村のドルメン(テーブルに似ている)
石から作られた他のツールは、一般的にテガラランと太郎の地域で発見石棺として知ら棺です。


Orang-orang selalu pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk kelangsungan hidupnya. Mereka tidak membangun rumah mereka. Kemudian mereka mencoba untuk menetap untuk bertahan hidup selama mereka membangun tempat tinggal sederhana yang baru. Bangunan ini memiliki lantai dan bukan tempat permanen. Contoh arsitektur Bali semacam ini masih dapat ditemukan dalam bentuk konstruksi untuk tujuan pemujaan.
#. Menhir (tiang batu) di Desa Sembiran
#. Dolmen (menyerupai meja) di Desa Cempaga dan Tigawasa
Alat-alat lain yang terbuat dari batu adalah peti mati umumnya dikenal sebagai sarkofagus yang ditemukan di wilayah Tegallalang dan Taro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar